Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 08:43:16【Tempat Makan】509 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(75)
Artikel Terkait
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
- Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- 36 SPPG MBG di daerah 3T Lampung segera dibangun
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
- SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG
- Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI

BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan

Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui

Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta

Menyantap makan malam sambil jelajahi wahana berhantu

Kenali stroke ringan dan tanda

Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar